SELAMAT DATANG DI BLOG ANSORY PUTRA JEMBER. SALAM PERDAMAIAN DAN KASIH SAYANG!#ANSORY JEMBER#

4 Juli 2014

SELAMAT JALAN IBU ( Bag.II)

         Marhaban ya Romadhon, Segala puji bagi-Mu Tuhan Pencipta dan Penguasa Alam semesta, Tak terasa saya dah memasuki bulan yang penuh barokah, bulan yang penuh maghfiroh, bulan yang pahala dilipat gandakan, bulan yang permohonan mudah dikabulkan, aku sangat bahagia, dan tak lupa bersyukur kepada-MU ya Robb, Tuhan pemilik jiwa dan ragaku. Dibalik kebahagiaan yang sedang kurasakan, ada kesedihan dan kedukaan yang takkan pernah bisa aku lupakan. Bulan Romadhon kali ini adalah yang ketiga kalinya aku berpuasa tanpa didampingi oleh ibuku tercinta. Ibu…semoga engkau bahagia disana…doa anak semata wayangmu ini akan selalu menyertaimu, sampai kapanpun aku tak kan pernah bisa melupakan engkau ibu…..Ya Allah..amunilah segala dosa-dosa ibuku, terimalah segala amal kebaikannya, berilah ia tempat yang mulia disisi-Mu.Amiinnn. 

        Ibu…saat saat bersamamu adalah saat-saat terindah yang takkan pernah bisa hilang dari memori hidupku, aku ingat selama hidup engkau tak pernah memarahi aku, ketika aku salah ibu tak pernah bosan menasehatiku. ibu juga tak pernah jenuh berdoa siang dan malam untuk selalu mendoakan aku. Hampir tiap malam ibu bangun sholat malam mendoakan aku untuk dapat menjadi orang yang lebih baik, suatu saat aku pernah berkata pada Ibu : “Ibu jangan lupa ya doakan aku”, ibuku menjawab : “Seorang ibu tak perlu diminta dan diingatkan untuk selalu mendoakan anaknya”. Aku terharu dan menangis mendengar jawaban ibu, aku peluk ibuku, aku bersimpuh dikakinya…terima kasih ibu…..aku bersumpah untuk selalu dapat membahagiakan Ibu.

         Ibu..Doamu adalah harapan dan semangatku…Ketika aku mau mengikuti tes Pegawai Negeri di Kabupaten Jember, orang pertama yang aku mintai ijin dan restu adalah ibu, aku berkata pada ibu, “ibu kalau boleh saya akan mencoba mengikuti tes PNS”, ibuku bilang : “iyalah dicoba saja, meskipun kita tidak punya apa-apa(karena banyak orang bilang menjadi PNS harus mempunyai modal besar) dan tidak punya orang yang bisa dimintai tolong(koneksi) tapi kalau Tuhan berkehendak semua pasti bisa”. Mulai pendaftaran sampai pelaksanaan ujian aku ingat ibu selalu bangun tiap malam, ibu sholat, berdoa agar aku dapat lulus dan diterima menjadi PNS. Ketika aku mau berangkat ujian, pada malam harinya aku basuh kedua kaki ibu dan bapakku, sambil membasuh kakinya aku berkata…"ibu mohon doanya…..ibuku menjawab…iya nak..mudah-mudahan apa yang menjadi hajatmu dapat dikabulkan Allah. Waktu itu yang ikut tes sekitar 21.000 pendaftar, sedangkan formasi yang dibutuhkan hanya untuk 200 orang saja, secara akal aku sulit untuk lulus karena waktu itu banyak desas desus bahwa untuk lulus PNS perlu menyiapkan dana yang lumayan besar. Suatu saat ketika aku mau berangkat ujian yang kedua(ujian psikotes) aku kembali meminta doa ibu sambil bersimpuh dikakinya, aku berkata : “ibu aku mau berangkat dan mohon doanya”, Ibuku berkata sambil menangis tersedu-sedu : Iya nak berangkatlah..mudah-mudahan apa yang menjadi hajatmu dapat terkabulkan dan mudah-mudahan kamu lulus. Akupun menangis mendengar itu, aku peluk ibuku, aku ciumi ibuku, terima kasih ibu……. BERSAMBUNG…….

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites